Museum Trowulan berada di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Propinsi
Jawa Timur. Museum ini berdiri diatas lahan seluas 57.625 meter persegi
terdiri dari bangunan museum itu sendiri dan areal penggalian situs
kerajaan Majapahit. Museum ini juga merupakan museum dengan koleksi
peninggalan kerajaan Majapahit terlengkap di Indonesia.
|
Museum Trowulan |
Museum ini dibangun pada tahun 1926, dengan tujuan menyimpan dan menampilkan benda-benda hasil penelitian
Oudheidkundige Vereeneging Majapahit (OVM).
Badan ini didirikan oleh Bupati Mojokerto pada saat itu, Kanjeng
Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro bersama Ir. Henri Maclaine Pont pada
tahun 1924.
|
Koleksi Museum |
Lalu pada tahun 1942, saat Jepang menginvasi Indonesia, museum ini
ditutup. Pada tahun 1987, museum ini dipindahkan ke gedung baru,
berjarak kurang lebih 2 km sebelah selatan dari gedung lama. Ruangan
pertama di dalam museum ini adalah Ruang Persiapan, merupakan ruang
dengan penggambaran
history line kerajaan Majapahit. Ruangan - ruangan lain yang ada di museum ini antara lain :
- Ruang Persiapan
- Ruang Pamer Utama
- Ruang Pamer Temporer
- Ruang Multimedia
- Ruang Perpustakaan
- Ruang Penyimpanan Koleksi
- Studio Reparasi
- Ruang Laboratorium
- Museum Terbuka
Di dalam ruangan koleksi kita bisa melihat koleksi benda-benda kuno seperti
prasasti Alasantan,
yaitu sebuah prasasti yang menceritakan pada tanggal 5 Kresnapaksa
bulan Badrawada tahun 861 saka (6 September 939 m), Sri Maharaja Rakai
Halu Dyah Sindok Sri Isana Wikrana memerintahkan agar tanah di alasantan
di bawah kekuasaan Bawang Mapapan (Ibu dari Rakryan Mapatih 1).
Di depan halaman museum terdapat tulisan berupa plakat yang isinya
berupa larangan bagi para pengunjung seperti dilarang mengambil,
mengubah dan merusak benda cagar budaya. Museum ini memiliki 80.000
koleksi benda purbakala.
|
Dewa Wishnu |
Ada juga koleksi yang paling terkenal disini yaitu Arca Raja Airlangga,
digambarkan sebagai Dewa Wishnu yang mengendarai Garuda, dari Candi
Belahan. Selain itu ada juga Arca bersayap yang dipercaya sebagai
perwujudan dari Raja Blambangan yang terkenal yaitu Menak Jinggo.
|
Situs Trowulan |
Diluar area bangunan museum terdapat situs pemukiman penduduk jaman
Majapahit yang terbuat dari batu bata, yang secara keseluruhan bentuk
bangunan situs trowulan terbuat dari batu bata merah.
Museum ini buka pada hari Selasa sampai Minggu, Senin dan hari libur
nasional museum ini tutup. Jam buka museum mulai pukul 7 pagi sampai
pukul 4 sore. Tiket masuknya sebesar Rp 2.500/orang.
0 komentar:
Posting Komentar