Sabtu, 10 November 2012

Museum Trowulan

Museum Trowulan berada di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Propinsi Jawa Timur. Museum ini berdiri diatas lahan seluas 57.625 meter persegi terdiri dari bangunan museum itu sendiri dan areal penggalian situs kerajaan Majapahit. Museum ini juga merupakan museum dengan koleksi peninggalan kerajaan Majapahit terlengkap di Indonesia.
Museum Trowulan
Museum ini dibangun pada tahun 1926, dengan tujuan menyimpan dan menampilkan benda-benda hasil penelitian Oudheidkundige Vereeneging Majapahit (OVM). Badan ini didirikan oleh Bupati Mojokerto pada saat itu, Kanjeng Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro bersama Ir. Henri Maclaine Pont pada tahun 1924.
Koleksi Museum
Lalu pada tahun 1942, saat Jepang menginvasi Indonesia, museum ini ditutup. Pada tahun 1987, museum ini dipindahkan ke gedung baru, berjarak kurang lebih 2 km sebelah selatan dari gedung lama. Ruangan pertama di dalam museum ini adalah Ruang Persiapan, merupakan ruang dengan penggambaran history line kerajaan Majapahit. Ruangan - ruangan lain yang ada di museum ini antara lain :

  1. Ruang Persiapan
  2. Ruang Pamer Utama
  3. Ruang Pamer Temporer
  4. Ruang Multimedia
  5. Ruang Perpustakaan
  6. Ruang Penyimpanan Koleksi
  7. Studio Reparasi
  8. Ruang Laboratorium
  9. Museum Terbuka
Di dalam ruangan koleksi kita bisa melihat koleksi benda-benda kuno seperti prasasti Alasantan, yaitu sebuah prasasti yang menceritakan pada tanggal 5 Kresnapaksa bulan Badrawada tahun 861 saka (6 September 939 m), Sri Maharaja Rakai Halu Dyah Sindok Sri Isana Wikrana memerintahkan agar tanah di alasantan di bawah kekuasaan Bawang Mapapan (Ibu dari Rakryan Mapatih 1).

Di depan halaman museum terdapat tulisan berupa plakat yang isinya berupa larangan bagi para pengunjung seperti dilarang mengambil, mengubah dan merusak benda cagar budaya. Museum ini memiliki 80.000 koleksi benda purbakala.

Dewa Wishnu
Ada juga koleksi yang paling terkenal disini yaitu Arca Raja Airlangga, digambarkan sebagai Dewa Wishnu yang mengendarai Garuda, dari Candi Belahan. Selain itu ada juga Arca bersayap yang dipercaya sebagai perwujudan dari Raja Blambangan yang terkenal yaitu Menak Jinggo.

Situs Trowulan
Diluar area bangunan museum terdapat situs pemukiman penduduk jaman Majapahit yang terbuat dari batu bata, yang secara keseluruhan bentuk bangunan situs trowulan terbuat dari batu bata merah.

Museum ini buka pada hari Selasa sampai Minggu, Senin dan hari libur nasional museum ini tutup. Jam buka museum mulai pukul 7 pagi sampai pukul 4 sore. Tiket masuknya sebesar Rp 2.500/orang.

0 komentar:

Posting Komentar